KENAPA SAYA MENJADI GURU



 KENAPA SAYA MENJADI GURU - Terinspirasi dari banyaknya tokoh-tokoh besar nasional bahkan dunia. Bahwa banyak tokoh-tokoh tersebut meniti karirnya dari seorang guru
iya guru, banyak tokoh-tokoh besar sebut saja HOS Cokro Aminoto, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy'ari pada masa-masa awal bangsa indonesia mereka-merekalah yang mempunyai peran penting dalam meng arsitekturi nusantara ini.

Atau berbicara lingkup yang lebih luas sebut saja ada Imam Al Ghazali, Syekh Abdul Qodir Zailani, As-Sayid Hasan Albana dan masih banyak lagi yang lainya. sekali lagi mereka-merekalah manusia-manusia yang memiliki peran penting yang kemudian mempengaruhi banyaknya pemikir dan tokoh-tokoh-tokoh pergerakan. dari HOS Cokro Aminoto lahirlah Soekarno sang Proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, atau dari Imam Alghazali yang kemudian munculah Shalahudi Al Ayubi sang pembebas kota suci.

As-Sayid Hasan Al Bana yang darinya kemudian lahir lah komunitas yang dinamai Ikhwanul Al Muslimin dan masih banyak lagi cerita-cerita yang tentu terlalu banyak dan tebal jika ditulis. dari gambaran di ataslah cita-cita besar saya muncul menjadi seorang GURU. Sebuah aktifitas yang belakangan dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan. Sebuah profesi yang sering kali jarang diprioritaskan fungsinya, jika menilik kembali sejarah banyak negara-negara tentangga yang mengakui kualitas kita terbukti malaysia pada suatu waktu mendatangkan para guru kenegaranya.
Namun belakangan situasi justru berbalik bahkan justru kita yang mendatangkan guru dari sana, dan banyak mengirimkan tenaga kerja non-skil atau berpendidikan dasar.

Meski begitu saya pribadi masih kekeh dengan prinsip awal saya tidak ada yang salah dengan profesi ini, dan saya ingin membuktikan bahwa menjadi guru adalah pilihan yang tepat. Mengutip pidato atau sambutan dari bapak menteri pendidikan pada waktu itu (sekarang gubernur DKI Jakarta) Anis Rasyid Baswedan yang sangat menggugah dan membesarkan hati saya. 

Bahwa  "Gurulah kelompok yang paling awal tahu potret masa depan bangsa Indonesia. Cara sebuah bangsa memperlakukan gurunya adalah cermin cara bangsa memperlakukan masa depannya"

Karenanya saya bersyukur menjadi bagian itu menjadi bagian penting dalam membentuk generasi bangsa, menyelipkan pesan-pesan moral yang hari-hari ini semakin terasa berat dikarenakan
membanjirnya produk-produk teknologi maju yang jika tidak diiringi dengan kesadaran diri yang kuat, maka generasi muda justru bisa menjadi korban kemajuan teknologi hari-harinya akan dipenuhi dengan aktifitas-aktifitas yang sia-sia (game online).

Munculnya istilah generasi milenial membuat guru harus bekerja dan belajar lebih giat lagi jika masih ingin di dengar oleh siswanya, maka saya pribadi berharap mari kita senantiasa bersyukur dalam menggeluti profesi ini jangan pernah patah arang.

Guru akan selalu menjadi pelita dalam kehidupan, guru adalah profesi terbaik dunia sebagai mana sabda dari Sang Guru Terbaik Dunia Nabiyullah Muhammad SAW jika “Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.”

Pandansari Selatan, 28 Desember 2018
Dedi Eko Cahyono

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "KENAPA SAYA MENJADI GURU"

Riki Afrianto mengatakan...

Tulisan yang luar biasa...