SANDIWARA DI DUNIA PENDIDIKAN

SANDIWARA DI DUNIA PENDIDIKAN | Apakah ada yang penasaran dengan judul yang saya buat di atas....???? Apakah ada yang tidak menerima, tanpa sadar menggeelengkan kepala, saya kira tidak ada, kebanyakan anda pasti akan menganggukan kepala, sambil berkata "memang kenyataanya demikian mau bilang apa lagi"

Anda pasti penasaran apa inti dari judul yang saya buat di atas, benar bukan????

Baik saya akan mulai menguraikan satu persatu indikasi kenapa saya bilang SANDIWARA DI DUNIA PENDIDIKAN.

Saya sanksi bahwa Presiden dalam sebuah Pidato yang disampaikan pada acara pertemuan guru honor, yang diinisiasi oleh mentrinya karena kebetulan dia adalah ketua perkumpulan itu, ketika itu sang Pemimpin Republik ini berkata : "Saya Kaget, mendengar penuturan guru bahwa hari ini masih ada gajinya yang nominalnya sebesar 350 rb saja. Saya sanksi sang presiden tidak tahu, tapi ya sudahlah... silahkan anda teruskan sendiri Kesimpulanya.

Saya sanksi bahwa menteri yang membidangi pendidikan tidak tahu bahwa banyak sekali guru honor di Sekolah-sekolah Negeri, dan mereka diangkat atau di SK kan oleh Kepala Sekolah atau komite, namun dengan mudahnya menteri itu bilang "sekolah tidak boleh lagi mengangkat guru honorer lagi", padahal masih banyak sekolah negeri yang kekurangan guru, tapi ya sudahlah... silahkan anda teruskan sendiri Kesimpulanya.

Saya sanksi mereka sang pemangku kepentingan bahwa kurikulum yang mereka ubah semaunya, cukup menguras tenaga dan pikiran para guru, senhingga justru mengesampingkan tugas utama mereka dalam mendidik.

Saya sanksi bahwa mereka tidak tahu bahwa guru-guru itu butuh didiklat dengan mutu dan kualitas dan maksimal bukan, sekedar gugur kewajiban.

Mereka bilang Industri 4.0 sementara metode pengajaran masih menggunakan cara abad 20, tanpa mereka tidak tahu solusi tepat untuk mengejar ketertinggalan.

Saya sanksi mereka serius memikirkan pendidikan ini, mereka tahu betul bahwa pendidikan ini adalah dasar dari Perdaban yang tinggi

Yang ada hanyalah Sandiwara Dunia Pendidikan, mereka menjadikan sekolah sebagai wahana permainan dan dagelan, Pelatihan yang berorientasi hanya pada istilah GUGUR KEWAJIBAN, Bantuan - bantuan di Pungli dengan sadar untuk kepentingan-kepentingan pribadi pejabat, mengajari para guru untuk me-MarkUp Laporan, hingga akhirnya mereka benar-benar mahir, disisi lain pengawasan dibuat seakan-akan ketat, padahal ujung-ujungnya Tahu sama Tahu, kongkalikong, saya sanksi bahwa lembaga-lembaga pengawas keuangan tidak tahu bahwa banyaknya kejanggalan-kejanggalan di level bawah dan itu justru dimentori oleh para pejabat erkait.


Bersambung....

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SANDIWARA DI DUNIA PENDIDIKAN"