NETIZEN MAHA BENAR




NETIZEN MAHA BENAR

Hari ini apapun, siapapun bagaimanapun yang anda lakukan, maka yang berhak menyimpulkan adalah NETIZEN

Hanya NETIZEN yang berhak menyimpulkan anda benar atau salah, dari mana sumber justifikasi itu?dari kedekatan, dari komunitas pribadi, atau akal pribadi tidak peduli siapapun yang berbicara (Sekalipun dia adalah pribadi yang ber- Integritas)

Selama yang berbicara itu bukan bagian dari dirimu, bukan bagian dari kelompokmu, komunitasmu maka bisa jadi dia salah.

Meski Anda Berbicara salah jika itu kelompokmu, komunitasmu, atau akalmu maka dia benar dan sebaliknya meski engkau berbicara bener tapi dia bukan kelompokmu, komunitasmu maka anda akan salah.

Bahkan yang lebih parah anda akan berlipat-lipat salahnya jika anda berkata salah sementara anda bukan bagian dari kelompok anda dan atau komunitas anda.

Ini lah yang mungkin banyak kemudian orang mengatakan JAHILIAH GAYA BARU. 

Ini seperti Qabil yang tidak mau menrima apapun alasan yang dikemukakan oleh habil meski itu benar, 

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu!.

Ini seperti Fir'aun yang menyerang semua upaya baik sang Musa meski dengan runut dan prosedural dia mengingatkan perbuatan fir'aun yang sudah melampaui batas namun firaun tak bergeming 

"Pergilah kamu berdua ke pada Firaun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepada nya dengan kata-kata yang lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut." (QS Thaha: 43-44).

"Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?" Musa menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya".
Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?"
Musa berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".
Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal".
Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". QS Asy-Syu'araa' ayat 23-29

ini seperti Namrud kepada Ibrahim, yang dengan berbagai upaya dan cara namun kencongkakan dan kedunguannya tak kunjung tersinari pesan-pesan ilahi “Apakah kamu tidak memperhatikan orang  yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya  karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata,  “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah dia dari Barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 258)

ini seperti Abu Jahal kepada Muhammad, yang menyebutnya gila meski mukjijat dan tanda-tanda kebenaran begitu nampak tapi nurani diri sudah tertutupi kebanggaan akan gengsi leluhur.

Masih teramat banyak lagi kiranya contoh yang mestinya membelalakan akal nurani kita, untuk berkaca dan belajar dan segera tersadar.

Namun sulit rasanya jika telah berlaku padanya apa yang disampaikan dalam Qs. Al Baqarah : 6 "Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka,Muhammad SAW beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman". Hari ini Allah hanya ingin melihat dimana anda berdiri, yakinlah bahwa satu masa akan terganti dangan masa yang lain.

Teruslah berbuat baik hingga Allah saja yang mencukupkan "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya,yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

Wallahu A'lam Bishawab

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "NETIZEN MAHA BENAR"