THE REAL FATHER


Namanya bapak Nurman, beliau tinggal di salah satu kecamatan dan pekon bagian selatan pesawaran. Seoarang ayah yang tak pernah lelah berjuang untuk masa depan anak - anaknya. Selain itu dia juga seorang guru ngaji di sebuah surau di desanya kami warga lampung menyebut desa dengan sebutan pekon. Dan Qodarullah salah satu anaknya menderita sakit THALASEMIA salah satu penyakit 

Kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.

Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan terganggu.

Thalasemia perlu diwaspadai, terutama thalasemia yang berat (mayor), karena dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian. sumber ; https://www.alodokter.com/thalassemia

Perkenalan saya dengan beliau alhamdulillah sudah cukup lama berawal dari sebuah komunitas Donor Darah Sukarela Pringsewu. Beliau mengontak saya melalui handphonnya bahwa ketika itu beliau butuh pendonor dengan golongan Darah "A", dan iya kebetulan golongan darah saya juga "A". 

Saya yang memang bertekad tentu biidznillah untuk merutinkan donor darah setiap waktunya tiba dan sebisa mungkin bisa tersalurkan kepada yang bener-bener membutuhkan, tanpa berfikir lama saya yang waktu itu akan pulang kerja langsung berangkat, waktu itu beliau menelpon sudah dirumah sakit RSUD Pringsewu lebih tepatnya. 

Setibanya saya di rumah sakit, kembali saya mengontak beliau untuk segera menemui perawat di bagian tranfusi darah, setelah sesaat bertemu berkenalan dan ngobrol ngobrol sebentar, ada petugas transfusi darah yang memanggil saya. Kemudian saya dicek sebentar sebagai salah satu syarat kelayakan apakah saya bisa donor atau tidak dengan beberapa pertanyaan lisan yang dicatat oleh petugas lalu berikutnya diambil sampel darah saya, setelah itu beliau mengatakan kepada saya untuk menunggu sekitar 15 sampai 20 menit, untuk kemudian dilakukan pengambilan darah begitu seterusnya sampailah pada waktunya saya diambil darahnya.

Sebenarnya di sini saya tidak dalam rangka ingin menceritakan bagaimana proses donor darahnya, melainkan sedikit mengulik kisah dari pak Nurman ini. Orang tua maaf dengan kondisi ekonomi pas-pas-an namun mendapatkan ujian yang sungguh berat. Setiap bulan harus punya jadwal rutin kerumah sakit melakukan transfusi darah dengan biaya yang ala kadarnya mseki sudah tertopang oleh BPJS. Menanti para Pendonor darah yang belum pasti siapa. Alhamdulilla ini kali ketiga saya dan atas izin dari Allah SWT saya bisa mendonorkan darah saya ke anak beliau. Dan yang membuat saya semakin sedih adalah bahwa penyakit Thalasemia ini tidak ada obatnya dan akan diderita oleh penderita selama seumur hidupnya.

Dari sini syukur itu menjadi sangat wajib kita dawamkan, bahwa diluar sana masih banyak orang-orang dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan namun memiliki tanggungan yang tidak ringan. Oleh karenanya melalui tulisan ini mari kita untuk mencoba peduli dan lebih bahkan lebih peduli dengan sesama, tingkatkan rasa sensifitas kita jadilah peribadi yang terus bertekad untuk bermanfaat bagi sesama. Khairunnas Anfa'uhum Linnas "Sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya"

Semoga Tulisan ini bermanfaat dan mohon maaf bila ada tulisan atau kata-kata yang menyinggung. Semangat berbagi tanpa mengurangi


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "THE REAL FATHER"